Menghitung Usia Kehamilan


cara-menghitung-usia-kehamilan-doktersehat
Mengetahui usia kehamilan adalah sesuatu yang sangat penting untuk memperkirakan waktu kelahiran. Namun, pengetahuan mengenai usia kehamilan belum banyak dipahami oleh ibu hamil. Lantas, bagaimana cara menghitung usia kehamilan?

Cara Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan HPHT

Sebelum membahas mengenai cara menghitung usia kehamilan, perlu Anda ketahui bahwa dengan mengenali usia kehamilan, seorang ibu hamil dapat mengetahui perkembangan atau pertumbuhan organ apa yang sedang terjadi pada janinnya, kebutuhan apa yang diperlukan oleh janin dan hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama usia kehamilan tersebut.
Selain itu, dengan mengetahui usia kehamilan, seorang ibu hamil dapat mengetahui kapan jadwal pemeriksaan yang harus dilakukan baik ke dokter maupun ke bidan, sehingga dengan demikian diharapkan kehamilan yang sedang dijalani menjadi sehat dan menghasilkan buah hati yang berkualitas.
Salah satu cara yang populer digunakan untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan Hari Pertama Haid Terakhir. Lantas, bagaimana cara menghitung usia kehamilan dari HPHT? atau bagaimana cara menghitung usia kehamilan jika lupa HPHT?
Cara menghitung usia kehamilan dari HPHT dikenal juga dengan rumus Naegele. Cara ini dianggap terbaik bagi para wanita yang memiliki siklus haid teratur 28-30 hari. Selain dapat menghitung usia kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL).
Berikut adalah contoh penghitungan berdasarkan HPPT:
  • Menentukan HPHT.
  • Menambahkan satu tahun.
  • Menambahkan tujuh hari.
  • Mundurkan tiga bulan.
Jadi bila HPHT tanggal 13 Juli 2019, hitungannya menjadi:
  • 13 Juli 2019 + 1 tahun = 13 Juli 2020
  • 13 Juli 2020 + 7 hari = 20 Juli 2020
  • 20 Juli 2020 – 3 bulan = 20 April 2020
Berdasarkan perhitungan tersebut, tafsiran hari kelahiran bayi adalah tanggal 20 April 2019. Lantas, bagaimana cara menghitung usia kehamilan jika lupa HPHT? Cara ini tidak bisa diterapkan pada wanita yang tidak ingat kapan HPHT nya atau yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur.
Apabila anda kesulitan dengan rumus tersebut, gunakanlah aplikasi untuk menentukan usia kehamilan, klik di siniKalkulator usia kehamilan ini akan membantu Anda melihat keadaan janin dan kenaikan rata-rata berat badan Anda pada saat hamil.
Sementara itu, apabila Anda tidak ingat Hari Pertama Haid Terakhir (HPPT) tetapi mengetahui usia kehamilan dan ingin melihat kenaikan berat badan dan kondisi janin rata-rata, klik di sini.
Cara menghitung usia kehamilan dengan rumus atau kalkulator kehamilan pada dasarnya hanya perkiraan. Jika seorang wanita melahirkan dua pekan lebih awal atau dua minggu lebih lambat hal tersebut adalah sesuatu yang normal.
Pada beberapa kasus, rumus Naegele memprediksi hanya sekitar 4% melahirkan tepat pada HPL. Namun, 90% ibu hamil akan melahirkan dalam 3 minggu di sekitar HPL yang telah ditentukan.

Pilihan Cara Menghitung Usia Kehamilan

Berikut adalah cara menghitung usia kehamilan lainnya yang bisa Anda gunakan, di antaranya:

1. Tinggi Puncak Rahim

Selain menggunakan cara menghitung usia kehamilan dari HPHT, cara menghitung usia kehamilan lainnya adalah berdasarkan tinggi puncak rahim. Cara menghitung usia kehamilan dengan metode tinggi puncak rahim adalah dengan meraba puncak rahim yang menonjol di dinding perut.
Penghitungan dimulai dari tulang kemaluan sampai puncak rahim. Misalnya, jika jarak antara tulang kemaluan sampai puncak rahim adalah 18 cm, berarti kehamilan anda berusia 18 minggu.
Penghitungan ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan jari tangan. Setiap kenaikan 3 jari tangan menunjukkan pertambahan usia 3 minggu. Jika puncak rahim sudah berada di atas pusar, kenaikan jari menunjukkan pertambahan usia 4 minggu. Namun, menghitung usia kehamilan dengan cara ini sudah jarang dilakukan.

2. Penghitungan Parikh

Menghitung usia kehamilan berdasarkan HPHT memiliki kelemahan. Penghituan HPHT hanya cocok diterapkan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi 28 hari. Sementara bagaimana cara menghitung usia kehamilan jika lupa HPHT? Salah satunya caranya adalah dengan menggunakan rumus Parikh.
Penghitungan dilakukan dengan menghitung saat terjadinya ovulasi, yaitu siklus menstruasi dikurangi 14 hari. Contohnya, jika HPHT 4 Januari 2019 dengan siklus menstruasi 28 hari, maka setelah menggunakan rumus Naegele, HPL jatuh pada 11 Oktober 2019.
Namun jika siklus menstruasi ternyata adalah 35 hari, penghitungan rumus Parikh menjadi: HPPT + 9 bulan + (35-21) hari = 18 September 2019 (tanggal persalinan).

3. Tes HCG

HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa kehamilan yang dihasilkan oleh embrio setelah proses pembuahan, yang kemudian dihasilkan oleh plasenta (syncytiotrophoblast).
Pemeriksaan hormon HCG dilakukan dengan mengambil sampel urine untuk menghitung usia kehamilan. Selain pemeriksaan pada urine, HCG juga dapat dilakukan pada sampel darah. Pemeriksaan HCG pada darah pada dilakukan untuk mendapatkan hasil suatu kehamilan yang tidak terdeteksi atau kehamilan ektopik yang mengganggu.

4. Menggunakan USG

Jika beberapa cara menghitung usia kehamilan seperti di atas tidak memberikan hasil yang akurat, pemeriksaan USG transvaginal dapat dilakukan untuk menentukan usa kehamilan dengan lebih akurat.
Hasil USG dalam menghitung usia kehamilan jauh lebih akurat jika dilakukan pada awal masa kehamilan. Hal penting yang harus diketahui adalah seiring bertambahnya usia kehamilan, tingkat pertumbuhan janin bisa berbeda-beda. Selain dapat digunakan sebagai cara menghitung usia kehamilan, USG juga berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
Pada umumnya, seorang wanita yang baru pertama kali mengandung berisiko melahirkan melampaui tanggal perkiraan. Faktor lain yang membuat tanggal perkiraan hari lahir meleset adalah mengalami obesitas, mengandung bayi laki-laki atau memiliki anggota keluarga dengan riwayat persalinan terlambat.
Pada akhirnya, menghitung usia kehamilan adalah sesuatu yang harus dipersiapkan untuk memperkirakan waktu kelahiran. Cara menghitung usia kehamilan dari HPHT dan USG adalah yang paling umum, namun karena setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga mendapatkan hasil yang akurat akan sulit untuk didapatkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Cara Mengatasi Kembung Berlebihan saat Hamil

8 Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Manfaat Pijat Bayi